Pokja PWI Kota Bandung Prihatin atas Penunjukan PLT Diduga Langgar Aturan Organisasi
BANDUNG,
GEMA1.COM - Puluhan wartawan yang tergabung dalam Pokja (Kelompok Kerja) PWI Kota
Bandung menyatakan sikap tegas menanggapi dinamika internal PWI. Pokja PWI Kota
Bandung memandang khususnya di Jawa Barat, dengan pengangkatan Pelaksana Tugas
(PLT) serta pembekuan kepengurusan dan penunjukan Pelaksana Tugas (PLT) di
sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat merupakan langkah yang berpotensi memicu
konflik internal dan merusak marwah organisasi.
Sementara, rekonsiliasi PWI antara kubu Hendry C. Bangun Ketua Umum PWI Kongres
Bandung bersama Zulmansyah Sekedang
Ketua Umum PWI Kongres Luar Biasa tengah berproses berdasar Kesepakatan Jakarta
yang ditandatangani kedua belah pihak belum lama ini. Dan akan segera menggelar
kongres PWI selambat-lambatnya pada akhir Agustus tahun ini.
Dalam rapat rutin di Sekretariat PWI Kota
Bandung, Kamis (12/6/2025), Ketua Pokja PWI Kota Bandung, Zaenal Ihsan, menyampaikan keprihatinannya atas pembekuan sepihak
terhadap 10 kepengurusan PWI kota dan kabupaten di Jabar. Menurutnya,
pengangkatan PLT yang menggantikan kepengurusan yang dibekukan diduga melanggar
aturan organisasi.
Lebih memprihatinkan lagi, bersumber dari
informasi bahwa sejumlah PLT yang diangkat disebutkan merupakan anggota PWI
yang sudah tidak aktif atau kadaluarsa. Selain itu, penerbitan Kartu Tanda
Anggota (KTA) juga diduga tidak mengikuti prosedur yang berlaku.
Kota
Bandung Tetap Solid
Menjelang Kongres PWI pada Agustus 2025, Ihsan
mengkhawatirkan kondisi ini dapat memecah kestabilan organisasi. Ia menegaskan,
Pokja PWI Kota Bandung berkomitmen menjaga soliditas dan mengajak seluruh
pengurus dan anggotanya untuk tidak terpecah belah.
"Kami mengingatkan pihak-pihak yang
berambisi agar tidak mengesampingkan aturan organisasi," tegasnya.
Karenanya, Ihsan sapaan akrabnya, menekankan
kepada seluruh anggota Pokja PWI Kota Bandung untuk tetap berpegang teguh pada
mekanisme maupun aturan organisasi yang berlaku.
Serta memastikan pula, sebagai benteng utama
bahwa Pokja PWI Kota Bandung harus tetap solid dan fatsun di bawah kepengurusan
Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat.
Kota
Bandung Jadi Benteng Utama
Dukungan serupa disampaikan Wakil Ketua Bidang
Organisasi PWI Provinsi Jawa Barat, Ahmad
Sukri (Arie).
Pada kesempatan itu Arie mengungkap secara
gamblang ihwal serta terjadinya dualisme kepemimpinan PWI. Begitu pula langkah
strategis yang dipersiapkan dalam mengawal pelaksanaan kongres pada Agustus
mendatang.
Meski saat ini PWI Jabar diisi PLT versi
Kongres Bandung, ia menegaskan bahwa Kota Bandung harus menjadi benteng
terakhir dalam menjaga integritas kepengurusan.
"Penunjukan PLT di sejumlah daerah
dilakukan tanpa proses yang sesuai. Mereka dianggap tidak sah karena tidak
ditandatangani oleh Ketua Umum, Ketua Bidang Organisasi dan Sekretaris Jenderal
PWI Pusat," tegasnya.
Pelanggaran
Prosedur Keanggotaan
Arie pun menjelaskan, aturan PWI mensyaratkan
calon anggota harus mengikuti Orientasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK)
sebelum menjadi PWI Muda. Sementara untuk naik menjadi anggota biasa, wajib
lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) setelah dua tahun menjadi anggota muda.
"Pengangkatan anggota biasa hanya boleh
dilakukan Ketua Umum PWI dengan syarat ketat, seperti prestasi jurnalistik bergengsi.
Namun, yang terjadi justru pengangkatan tanpa memenuhi kriteria," ujarnya.
Peringatan
untuk Menjaga Marwah PWI
Rapat rutin tersebut kemudian dipungkas dengan
dilakukannya pernyataan sikap bersama seluruh pengurus serta anggoya Pokja PWI
Kota Bandung.
Pernyataan sikap ini menjadi bentuk penolakan terhadap praktik yang dinilai merusak tata kelola organisasi. Pokja PWI Kota Bandung mendesak semua pihak menaati regulasi dan menghindari tindakan sepihak yang berpotensi memicu perpecahan di tubuh wartawan Jawa Barat. (ay)

Tidak ada komentar