Program Rutilahu Dimanfaatkan Dengan Baik

Gema1.com,  Sosialisasi kegiatan penyuluhan dan informasi program bantuan sosial perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama calon penerima dan aparat desa, tentang kriteria rumah yang masuk kategori Rutilahu, mekanisme pendataan, verifikasi, proses pencairan bantuan, hingga pertanggungjawaban pelaksanaan program. 

Sosialisasi ini penting untuk menjamin transparansi, akuntabilitas, dan ketepatan sasaran bantuan, agar program dapat berjalan efektif dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. 

"Saya sangat bahagia dan bersyukur atas bantuan Rutilahu yang telah diberikan kepada saya buat warga masyarakat sukamenak” Kata Kepala Desa Sukamenak Kec Margahayu Kab Bandung, Taufik SE, di aula Desa, kamis 11 September 2025. 

Menurut Taupik, sosialisasi ini sebagai teknis pelaksanaan rutilahu agar menghindari hal hal yang menghambat pada saat pelaksanaan. Oleh karena itu lanjut Taupik, Desa Sukamenak untuk program Rutilahu dari Disperkimtam Kab Bandung pada tahun 2025 sekarang hanya menerima kurang lebih 5 rumah yang dapat program Rutilahu karena rekofusing. 

" Rutilahu regulasinya sudah ada, kalau kaitan cukup atau tidaknya terhadap kebutuhan masyarakat kembali lagi kepada tingkatan kerusakan," ujarnya. 

Ia menjelaskan selain dari dinas terkait atau APBD, warga masyarakat yang menerima program Rutilahu ada juga dari aspirasi anggota dewan pusat, provinsi dan kabupaten. Selama ini tambah Taupik penerima Rutilahu mayoritas harus ada anggapan swadaya. " Kalau memang warga betul betul memanfaatkan anggaran yang diberikan oleh pemerintah, masyarakat tidak menjadi kendala saat pelaksanaan pembangunan," jelasnya. 

Ia berharap Semoga kegiatan sosialisasi ini bisa berguna biar masyarakat lebih mengerti serta paham sistem program rutilahu sebagai mana di atur dalam kebijakan pemerintah Daerah kabupaten bandung khususnya. 

Hadir dalam kegiatan tersebut Disperkimtam kab Bandung, kecamatan Margahayu, Margaasih dan kec Dayeuhkolot ( Hendra ).