Empat Lokasi Wisata Cisurupan Masuk Skema Koperasi Merah Putih dan Forum RW Kelurahan
Bandung, Gema1.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mendorong pengelolaan terpadu empat lokasi wisata
dan ruang terbuka di Kelurahan Cisurupan melalui Koperasi Merah Putih.
Arahan
tersebut disampaikan Farhan dalam Siskamling Siaga Bencana ke-37 di Kelurahan
Cisurupan, Kamis 20 November 2025.
Empat
kawasan yang dimaksud meliputi Wetland Cisurupan, Bukit Mbah Celeng, Bukit Mbah
Garut, serta Lembah Tangga 100.
Farhan meminta
agar semua lokasi tersebut dirangkum dalam satu skema besar yang terintegrasi.
“Kawasan
yang saya maksud ini: Wetland Cisurupan, Bukit Mbah Celeng, Bukit Mbah Garut
dan Lembah Tangga 100. Semuanya disatukan, jadi bagian dari Koperasi Merah
Putih,” ujarnya.
Dalam
kesempatan itu, Farhan menjelaskan arti penting pengelolaan berbasis masyarakat
agar kawasan wisata tidak jatuh ke pihak di luar komunitas setempat.
“Untuk
kawasan wisata ini, tolong Lurah koordinasikan dengan Forum RW dan Koperasi
Merah Putih. Jangan sampai nanti dikelola pihak luar. Susun konsep
pengelolaannya,” kata Farhan.
Menurutnya,
keberadaan koperasi dan struktur RW di kelurahan harus menjadi tulang punggung
pengelolaan wisata sekaligus memastikan arah pengembangan wilayah tetap berada
di tangan warga sendiri.
Untuk itu,
Farhan menugaskan Lurah Cisurupan untuk memimpin koordinasi bersama Forum RW
dan unsur pengelola lokal lainnya. Ia memberikan tenggat kepada kelurahan dan
para pengurus RW untuk menyiapkan konsep menyeluruh.
“Nanti
konsepnya dipresentasikan hari Senin. Kita lihat mana yang bisa kita jembatani
dengan UPTD DSDABM supaya perawatannya jelas,” kata Farhan dalam
arahannya.
Selain soal
pengelolaan wisata, dalam sesi dialog warga juga menyampaikan aspirasi mengenai
rencana pemanfaatan Bukit Mbah Garut sebagai Sekolah Rakyat. Usulan tersebut
disampaikan langsung kepada Farhan.
Menanggapi
usulan tersebut, Farhan mengingatkan integrasi perlu dilakukan dari awal agar
tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dan pengelolaan pada kemudian
hari.
Melalui
arahan ini, Farhan mengingatkan perlunya penguatan kapasitas masyarakat dalam
mengelola aset wisata dan ruang terbuka yang dimiliki kelurahan.
Ia juga
meminta seluruh pengurus wilayah menyampaikan konsep secara rinci dan
terstruktur awal pekan depan sebagai dasar tindak lanjut pemerintah kota.
Selain
membahas pengelolaan wisata, pertemuan ini juga menyinggung penguatan
siskamling siaga bencana di wilayah Cisurupan. Warga dan perangkat kewilayahan
membahas perlunya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, termasuk kesiapan
jalur evakuasi, pembagian peran linmas dan RW, serta pendataan titik
rawan.
Selain itu,
penguatan pos ronda, komunikasi warga dan mekanisme pelaporan cepat menjadi
bagian dari upaya meningkatkan keamanan dan respons bencana di tingkat
lingkungan. (ay)
Reviewed by Gema1.com
on
November 20, 2025
Rating:



Tidak ada komentar