Wali Kota dan PLN Bandung Ajak Warga Bayar Listrik Tepat Waktu
BANDUNG, GEMA1.COM - Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandung bersama PT PLN (Persero) UP3 Bandung mengajak masyarakat untuk
disiplin membayar tagihan listrik sebelum tanggal 20 setiap bulannya.
Hal ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dari sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu Tenaga Listrik (PBJT-TL),
sekaligus mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kota Bandung.
Manager PLN UP3 Bandung, Leandra
Agung Tri Radi Putra mengungkapkan, dari sekitar 900 ribu pelanggan listrik
di Kota Bandung, masih terdapat sekitar 100 ribu pelanggan pascabayar yang
menunggak pembayaran.
Sedangkan 60 persen atau 500 ribu pelanggan menggunakan sistem prabayar
(token), yang secara otomatis memotong pajak saat pembelian.
“Token tidak masalah, langsung terpotong pajaknya. Yang perlu kita kejar
adalah pelanggan pascabayar,” ujarnya saat audiensi PLN UP3 Bandung bersama
Wali Kota Bandung di Pendopo Kota Bandung, Jumat, 23 Mei 2025.
Ia pun meminta dukungan data dari Pemkot Bandung untuk sosialisasi yang
lebih tepat sasaran, mulai dari pelanggan berdaya 450 watt hingga di atas
10.000 watt.
Leandra juga menyampaikan perlunya informasi dari Pemkot Bandung terkait
pengembangan kawasan, khususnya pembangunan hotel, swalayan dan industri, agar
PLN dapat merencanakan kapasitas jaringan dengan optimal.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyambut baik ajakan kolaborasi tersebut. Ia
berpendapat perlu membangun narasi publik yang mengedukasi dan memberi insentif
kepada warga agar tertib membayar sebelum tanggal 20.
“Kita perlu kampanye publik yang menjawab, ‘Saya sebagai warga dapat apa
kalau bayar listrik sebelum tanggal 20?’ Misalnya, tidak ada gangguan layanan,
atau benefit lainnya,” tutur Farhan.
Terkait pengembangan jaringan, Pemkot Bandung juga meminta PLN untuk
percepatan penurunan kabel bawah tanah di kawasan Dago dan Riau.
Saat ini sebagian besar jaringan tegangan tinggi di Kota Bandung sudah
ditanam sejak tahun 1990, namun revitalisasi terus dilakukan. Farhan merespons
positif rencana itu.
“Kabel tanah alhamdulillah lancar, silakan PLN turunkan kabel di Riau dan
Dago. Kita tidak ingin ada lagi kabel udara yang memicu keluhan warga,”
tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kerja Sama Setda Kota Bandung, Bariati Ratna Aju menambahkan, kerja
sama antara PLN dan Pemkot Bandung terkait penagihan PBJT-TL sudah berlangsung
lama, namun perpanjangan kerja sama tahun ini masih tertunda karena Perda pajak
belum ditetapkan. “Nanti kewajiban sosialisasi bisa kita masukkan kembali dalam
klausul kerja sama ke depan,” ujarnya. (ay)

Tidak ada komentar