Farhan: Butuh Kolaborasi untuk Membangun Hubungan Industrial Inklusif, Adil dan Berdasarkan Hukum
Bandung,
Gema1.com
- Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengingatkan pentingnya kolaborasi antara
pemerintah, dunia usaha, dan pekerja untuk membangun hubungan industrial yang
inklusif, adil dan berbasis pada hukum.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Pembinaan Anggota PUK dan
Serikat Pekerja/Serikat Buruh se-Kota Bandung di Hotel Santika Pasir Koja,
Jalan Peta No. 176, Bandung, Selasa (12/8/2025).
Menurut Farhan, hubungan industrial yang sehat hanya dapat
tercapai jika semua pihak menjaga keseimbangan kepentingan.
Menurutnya, perlu dialog rutin untuk membahas kebijakan
pengupahan, regulasi, dan dinamika industri. “Dialog di antara kita tidak boleh
berhenti. Harus berulang dan rutin, meski melelahkan. Setiap hasil dialog harus
dicatat agar tidak ada pihak yang mengingkari komitmen,” ujarnya.
Farhan juga mengingatkan, pemerintah tidak bisa menyelesaikan
semua masalah ketenagakerjaan sendirian. Diperlukan kerja sama yang solid
dengan serikat pekerja dan pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem usaha yang
sehat, sekaligus menjamin kesejahteraan karyawan.
“Pengusaha harus dibuat nyaman, diberi insentif, kepastian hukum
dan kepastian berusaha. Tapi pada saat yang sama, mereka juga harus memberikan
kesejahteraan yang layak bagi pekerja,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, juga menyebut, setiap kebijakan dari
pemerintah pusat atau provinsi harus diterjemahkan secara tepat sesuai dengan
kondisi sektor industri di Kota Bandung. “Kepentingan industri otomotif berbeda
dengan tekstil atau pariwisata. Semua harus dilihat secara spesifik agar kebijakan
berjalan efektif,” kata Farhan.
Farhan juga mengungkapkan, saat ini pemerintah daerah sedang
bekerja keras untuk menjaga pendapatan asli daerah dan memastikan dunia usaha
tetap bertahan.
“Kalau bisnis mati, bukan hanya pajak yang hilang, tapi juga
lapangan pekerjaan. Maka kita harus jaga agar usaha tetap berjalan,” tuturnya.
Farhan berharap, momentum ini dapat memperkuat kerja sama antara
pemerintah, serikat pekerja, dan dunia usaha demi menciptakan hubungan
industrial yang kondusif di Kota Bandung.
“Dengan kolaborasi, kita bisa membangun hubungan industrial yang
inklusif, adil, dan berdasarkan hukum,” tuturnya. (ay)
Reviewed by Gema1.com
on
8/12/2025 04:27:00 PM
Rating:



Tidak ada komentar