Asep Mulyadi: DPRD Kota Bandung Apresiasi Soliditas Para Buruh dan Pekerja
Ket. Foto: Ketua
DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, S.H., menghadiri kegiatan Pembinaan Anggota
PUK dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh Se-Kota Bandung, di Hotel Santika Pasir
Koja, Selasa, 12 Agustus 2025. HandokoDPRD/Humpro DPRD Kota Bandung.
Bandung, Gema1.Com
- Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep
Mulyadi, S.H., menghadiri acara Disnaker Kota Bandung terkait kegiatan
Pembinaan Anggota PUK Dan Serikat Pekerja atau Serikat Buruh Se-Kota Bandung,
di Hotel Santika Pasir Koja, Selasa, 12 Agustus 2025.
Hadir pula Kepala Dinas Tenaga Kerja Andri Darusman, perwakilan serikat buruh se-Kota Bandung,
perwakilan KADIN Kota Bandung, serta perwakilan APINDO Kota Bandung.
Kang Asmul, begitu sapaan Asep Mulyadi, mengapresiasi tinggi
soliditas serikat buruh dan pekerja Kota Bandung yang tetap berkomitmen menjaga
kondusifitas dunia kerja. Kolaborasi aktif juga terlihat dengan hadirnya
perwakilan asosiasi pengusaha APINDO dan KADIN.
“Tentu saja ini merupakan bagian bagaimana kita berupaya
terus menjalin hubungan industrial yang harmonis, kemudian juga dinamis. Tentu
di dalamnya demokratis juga ya. Dan berkeadilan antara unsur-unsur pekerja,
unsur guru, kemudian pengusaha. Kemudian juga unsur pemerintah, sehingga
terjadi peningkatan produktivitas dan iklim usaha yang positif,” ujarnya.
Lanjut Kang Asmul, para pengusaha banyak menghadapi
tantangan dalam situasi ekonomi global dan lokal yang tentu mengalami tantangan
yang sangat besar. “Hari ini para pengusaha juga bisa bertahan hidup saja
dengan luar biasa, ya. Ini tentunya kita harus ada kondusifitas dari seluruh
elemen yang memang mendukung itu semuanya,” katanya.
Di sisi lain, kata dia, para buruh dan pekerja yang masih
tetap bertahan, tidak terkena PHK, juga hal yang patut disyukuri di saat banyak
rekan-rekan kerja di daerah-daerah lain, bahkan di Kota Bandung mengalami PHK.
“Tentunya bagi kita yang sekarang masih dipercaya, masih
bisa bekerja, beraktivitas, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan gaji, itu juga
pasti disyukuri oleh kita semuanya. Dan mudah-mudahan kondisivitas ini bisa
terus dijalin, sehingga ke depan apa yang kita dapatkan hari ini bisa jauh
lebih baik di masa yang akan datang,” ujarnya.
Kang Asmul menambahkan, pekerja bukan lagi dianggap sebagai
pelengkap dari sebuah industri, tetapi sudah menjadi bagian yang sangat penting
dalam kehidupan dunia kerja. Tantangan di dunia buruh saat ini semakin
meningkat. Biaya kehidupan, biaya operasional, biaya keluarga, pasti akan
meningkat setiap waktu. Sementara itu, biaya operasional setiap perusahaan
pasti akan meningkat setiap tahun.
“SDM-nya pasti harus naik kemudian operasional harus naik.
Artinya memang dibutuhkan dalam sebuah kota atau wilayah ada kondisifitas antara
pengusaha, kemudian pekerja dan tentu saja semua termasuk bagian pengupahan dan
sebagainya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, DPRD Kota Bandung juga mendorong Pemerintah
Kota Bandung untuk menjalankan Perda Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Ketenagakerjaan.
“Di situ (Perda) ada bus buruh, kemudian juga ada Rusunawa
dan juga ada beras ya, di situ. Kami akan coba terus kawal, ya, di masa yang
akan datang agar Perda ini betul-betul dilaksanakan oleh pemerintah kota,
karena kalau dilaksanakan oleh pemerintah kota jadi saya yakin pengeluaran
teman-teman buruh juga akan semakin kecil. Kalau pengeluaran kecil walaupun
pendapatannya naiknya tidak signifikan tentu saja ini akan membahagiakan buat
kita semuanya. Insya Allah mohon doanya dari teman-teman mudah-mudahan kami di
DPRD akan terus mengawasi supaya Perda ini betul-betul dilaksanakan karena
sudah jelas ada Perda-nya, ya,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengajak semua serikat pekerja yang ada
di Kota Bandung untuk membangun Bandung secara bersama-sama.
“Saya pikir ini suatu hal yang harus ditingkatkan di masa
yang akan datang, yang program-program untuk terus menjaga forum silaturahim
ini tetap kondusif. Karena sekali lagi apa yang dilakukan hari ini itu
dampaknya sangat besar untuk perkembangan ekonomi di kota Bandung. Di
kesempatan ini juga, kita harus bersyukur ada Dinas Ketenagakerjaan yang hadir
karena Disnaker adalah sekali lagi menjadi dinamisator dan sekaligus pelindung
hak-hak pekerja sebagai bagian dari tugas negara,” kata Kang Asmul.
Mewakili Forum Komunikasi dan Serikat Perusahaan Kota
Bandung, Ketua SBSI 92, Hermawan
mengatakan, tujuan kelompok serikat buruh hari ini adalah berkonsolidasi. Forum
Komunikasi dan Serikat Perusahaan Kota Bandung punya kewajiban untuk bisa
mensinergikan dengan pemerintah kota, dengan perusahaan, serikat buruh yang
turun langsung, agar Kondisi Bandung tetap kondusif.
Para buruh, melakukan komunikasi-komunikasi bersama
Pemerintah Kota Bandung, sekaligus ingin menagih janji kepada Pemerintah Kota
Bandung tentang pelaksanaan aturan-aturan yang tertuang dalam Perda terkait
kesejahteraan para buruh.
“Tentu kami berharap Pemerintah Kota Bandung konsisten
melaksanakan peraturan daerah, khusus Perda 4 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Ketenagakerjaan. Saya pikir kekuatan lokal yang ada di Kota
Bandung, yang sudah keluar Perdanya, ini harus digerakkan. Bus buruh, misalkan.
Buruh, kemudian veteran, kemudian guru honorer, mahasiswa hanya bayar Rp1 di 5
koridor, di bus TMB. Saya pikir Wali Kota Bandung harus lebih mengeksekusi persoalan
ini,” ujar Hermawan. (ay)
Reviewed by Gema1.com
on
8/12/2025 07:34:00 PM
Rating:



Tidak ada komentar