Kepala SDN Setragalih Dipandang Tak Tegas dan Pilih Kasih Oleh Para Pedagang Mitra Bumdes Sahate


Gema1.com
- Sejumlah pedagang yang terhimpun Mitra BumDes SAHATE Desa Belendung, menyangkan sikap Kepala Sekolah SDN Sertagalih Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang, walau sudah dibangun los Pusat Jajanan Sekolah (PJS), hasil kerjasama dengan BumDes SAHATE Desa Belendung, namun pihak sekolah SDN. Sertagalih masih tetap membiarkan salah satu pedagang bahkan diduga memberikan fasilitasi ruangan disekolah untuk tetap membuka warung dan berjualan didalam sekolah.

 

Keluhan tersebut disampaikan Toni salah seorang koordinator pedagang Mitra BumDes SAHATE Desa Belendung, menuturkan bahwa dirinya beserta para pedagang lainnya merasa bersyukur dan terimakasih atas kehadiran BumDes SAHATE yang turut andil dan peduli untuk menata dan menertibkan pedagang disekolah dengan membuat los PJS diluar areal komplek SDN Sertagalih dan SDN Ampera.

 

"Alhamdulillah... Sejak Desember 2024, kami semua pedagang merasa diakui, dihargai dan dibangunkan tempat yang lebih nyaman oleh BumDes SAHATE saat ini". Ucap Toni. Rabu, (30/4/2025)

 

Lanjut Toni, namun demikian kami para pedagang yang bergabung sebagai Mitra BumDes SAHATE, merasa kecewa ketidakadilan atas sikap yang tidak tegas dari Kepala Sekolah SDN Sertagalih yang saat ini masih membiarkan salah seorang pedagang yang membuka warung bahkan diduga di fasilitasi ruangan oleh pihak sekolah. Bahkan akibat ada pembiaran tersebut, yang semula ada beberapa guru yang ikut jualan di PJS, karena cemburu sosial  kini ikut kembali menjajagan dagangannya dilingkungan sekolah.

 

"Dulu sebelum membangun PJS sudah melakukan rembuk antara pihak Sekolah SDN Sertagalih, SDN Ampera, Pengurus BumDes, Pemdes Belendung dan para pedagang dilingkungan dua sekolah tersebut. Dan semua telah sepakat bahwa tidak ada lagi yang berjualan dilingkungan dalam areal sekolah kecuali hanya Koprasi sekolah, dan itupun yang dijualnya sesuai ketentuan koprasi". Ungkap Toni.

 

Begitupun disampaikan oleh beberapa pedagang lainnya yang sempat ditampung Gema1.com, sikap yang tidak tegas dari pihak Sekolah SDN Sertagalih, tentunya bukan hanya berdampak cemburu sosial saja namun berdampak pula pada penghasilan pedagang Mitra BumDes saat ini hanya diam menempati los PJS.

 

"Ya... Sepertinya pihak sekolah pilih kasih, kan sekolah itu dapat dibangun uang negara, ko bisa hanya satu pedagang saja yang difasilitasi ruangan?? Jelas pengaruh ke pendapatan, mereka jemput bola kedalam, sedangkan kami nunggu anak keluar pas istirahat. Kalau ruangan kantin itu disewakan sekolah, kami juga mau sewa". Ujar beberapa pedagang yang sempat dihimpun kepada Gema1.com.

 

Selanjutnya Hartono, Kepala Desa Belendung pun telah mengetahui dan mendapat laporan dari para pengurus BumDes SAHATE atas keluhan dari para pedagang Mitra BumDes tersebut, bahkan pihak Pemdes Belendung selain melakukan kunjungan ke sekolah juga telah berusaha mengundang kedua Kasek SDN tersebut agar yang berjualan dilingkungan dan fasilitasi ruangan oleh sekolah hanya berbentuk koprasi, atau jenis jualannya dikurangi tidak sama layaknya seperti warung diluar.

 

"Ya karena itu kewenangan sekolah tentunya kami berharap pihak SDN Sertagalih bisa tegas kepada pedagang yang saat ini masih berjualan didalam lingkungan sekolah. "Apalagi kalau emang benar itu hanya warung pribadi bukan koprasi sekolah". Sehingga pembangunan pendidikan maupun program BumDes yang sama-sama program pemerintah dapat berjalan seiring dengan baik". Kata Hartono Rabu, 30/4/2025

 

Sementara itu Direktur Administrasi BumDes SAHATE Desa Belendung, Drs. Beni Sarbeni menuturkan bahwa BumDes membangun los PJS semula dari rasa keprihatinan melihat semrawutnya para pedagang yang ada disekitar depan komplek SDN. Ampera dan SDN Sertagalih dan mereka menempati tanah aset Desa Belendung. Dan pihak kedua sekolah maupun para pedagang agar tempatnya nyaman dan tertib tidak ada lagi yang jualan ke lingkungan sekolah bahkan sampai jualan ke depan kelas, maka dibuatkan los PJS Mitra BumDes SAHATE Desa Belendung yang saat ini anggotanya sekitar 34 pedagang.

 

"Ya... Program BumDes membangun PJS ini sifatnya cenderung ke kegiatan sosial, ingin memanusiakan para pedagang dengan membangun tempat yang presentatif, dan membantu sekolah agar proses pembelajaran tidak lagi terganggu oleh pedagang yang hilir mudik masuk ke areal sekolah". Ujar Beni

 

Diakhir Beni pun mengatakan, sebenarnya BumDes SAHATE sudah komit untuk membangun PJS diatas tanah aset Pemdes Belendung dan tarif nilai restribusi yang diwajibkan ke pedagang pun itu sesuai kesepakatan antara pedagang dan BumDes. Namun ketika saat ini timbul cemburu sosial yang dirasakan pedagang dan menuntut sikap tegas dari pihak sekolah itu hal yang wajar.

 

"Ya wajar mereka menuntut keadilan dan ketegasan Kasek SDN Setragaleh, kan semua diareal lingkungan sekolah itu otoritas sekolah". Pungkas Beni. (Sony)

Kepala SDN Setragalih Dipandang Tak Tegas dan Pilih Kasih Oleh Para Pedagang Mitra Bumdes Sahate Kepala  SDN Setragalih Dipandang Tak Tegas dan Pilih Kasih Oleh Para Pedagang Mitra Bumdes Sahate Reviewed by Gema1.com on April 30, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar

Ads Inter Below The Post

Laporan

Image Link [https://lh3.googleusercontent.com/-wlvSkBWGUW0/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAxU/6FpWSjn-h2o/s120-c/photo.jpg] Author Name [Gema1.Com] Facebook Username [#] Twitter Username [#] GPlus Username [#] Pinterest Username [#] Instagram Username [#]