25 Warga Cirebon, Niat Bekerja Jadi Buruh Bangunan di BYD Akhirnya Terlantar
Gema1. com - Nasib naas 25 orang warga asal Kabupaten Cirebon, niat bekerja jadi buruh bangunan di pabrik BYD salah satu perusahaan manufaktur mobil listrik asal Tiongkok yang ada di kawasan industri Subang, akibat tidak sesuai jumlah tenaga kerja yang akan direkrut, demi solidaritas mereka membatalkan untuk bekerja, walau sempat terlantar satu malam di kota Subang, akhirnya selain dijemput ke 25 warga Kabupaten Cirebon tersebut mereka pun mendapatkan bantuan dari KDM.
Kejadian terlantarnya 25 orang warga Cirebon yang hendak bekerja sebagai kuli bangunan di pabrik BYD Kawasan industri Subang tersebut dibenarkan oleh Deni Wiryanto, Kabid Lijamsos Dinas Sosial Kabupaten Subang.
Menurut Deni mereka ke 25 warga Cirebon sejak jam 07.00 WIB sudah ada di halaman kantor Dinas Sosial Kabupaten Subang, kemudian dirinya berusaha menanyakan kronologis kejadian dan sekaligus mendata ke 25 warga Kabupaten Cirebon tersebut.
Kemudian setelah kita tau semua pihaknya melakukan gerak cepat (Gercep) untuk melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, untuk teknis penjemputan. Sekalian kami laporkan kejadian tersebut kepada pimpinan daerah termasuk staf Gubernur Jawa Barat. Dan Alhamdulillah mereka selain pulang dijemput oleh Dinsos Kabupaten Cirebon, merekapun mendapatkan bantuan dari KDM masing-masing 500 ribu rupiah.
"Ya selain kami menanyakan kronologis kejadian dan pendataan, mereka ke 25 warga tersebut telah kami fasilitasi untuk makan dan minum. Sambil menunggu pihak staf KDM datang untuk menyerahkan bantuan, dan Dinsos Kabupaten Cirebon datang menjemput". Tutur Deni Wiryanto. Selasa, 10/6/2025
Menurut Dede salah seorang dari 25 orang warga Cirebon yang terlantar, menuturkan bahwa awalnya dirinya bersama temennya disuruh mencari orang yang siap bekerja menjadi buruh bangunan baik tukang maupun kenek untuk dipekerjakan di pembangunan gedung pabrik Manufaktur mobil listrik asal Tiongkok BYD di kawasan Industri Subang.
"Setelah saya kontek-kontekan dengan temen-teman, dan kemudian didapatlah 25 orang yang menyatakan siap untuk bekerja dan siap berangkat ke kawasan Induri di Subang". Tutur Dede. Selasa, 10/6/2025.
Lanjut Dede, selanjutnya setelah lengkap jumlah 25 orang pekerja yang minta, kemudian dirinya beserta 24 temen lainnya dijemput di wilayah Cirebon untuk berakat ke kawasan industri di Subang, pada Senin, 9/6/2025 sekitar jam 13.00 WIB oleh pihak perusahaan dengan menggunakan kendaraan. Dan sampai di kawasan Industri Pabrik BYD sekitar jam 17.30 WIB, kemudian dipertemukan lah dengan salah seorang perwakilan dari perusahaan "katanya orang asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia". Namun setelah pertemuan tersebut, yang dinyatakan bisa bekerja oleh pihak perusahaan sebagai buruh bangunan hanya sebanyak 7 orang. Mengingat keputusan perusahaan tersebut hanya 7 orang, maka kami sepakat demi solidaritas, kami semua menolak atas tawaran kerja tersebut, dan memutuskan untuk balik ke Cirebon dengan penuh keterbatasan bakal ongkos.
"Karena baik yang jemput, maupun dari pihak perusahan lainnya tidak ada yang bisa diajak komunikasi, kemudian kami mengucapkan "bismilah" dengan segala keterbatasan bekal uang, dan tidak ada lagi yang mengantar dari pihak perusahaan kami harus jalan kaki untuk pulang sekitar 15-20 kilo dari kawasan BYD sampai jalan raya Cipendey. Kemudian mencari omprengan dari Cipendey sampai alun-alun Kota Subang dan untuk memutuskan untuk bermalam di mesjid Agung Subang. Kemudian pagi hari baru kita datangi Dinas Sosial Subang untuk meminta bantuan". Tutur Dede.
Diakhir Dede pun mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak Dinas Sosial Subang yang sudah menampung dan melayani dirinya bersama teman-temannya, sehingga bukan hanya kami dijemput oleh Dinsos Kabupaten Cirebon, tapi dirinya pun sudah diberikan bantuan oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi.
" Terima kasih... Dinsos Kabupaten Subang, Dinsos Kabupaten Cirebon dan terima kasih pula ke KDM yang telah memberikan perhatian penuh kepada kami". Ucap Dede bersama teman-temannya sambil menyebutkan "Hidup Bapak Aing". (Sony)

Tidak ada komentar