BAZNAS Jabar Salurkan Bantuan untuk Keluarga Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon
CIREBON, GEMA1.COM
- Sabtu, 31 Mei 2025, Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Ali Khosim, S.H.I., M.Ag meninjau
langsung lokasi bencana tanah longsor di Blok Gunung Kuda, Desa Cipanas,
Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Dalam kunjungannya, ia turut
menyerahkan bantuan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia akibat
longsor yang terjadi sehari sebelumnya.
Musibah longsor yang memakan korban puluhan tersebut terjadi
pada Jumat, 30 Mei 2025, di area tambang Galian C yang berada di lereng Gunung
Kuda. Akibat longsor tersebut diketahui saat ini sebanyak 25 korban meninggal
(6 belum ditemukan) dan 10 orang luka-luka.
BAZNAS Jabar memberikan bantuan sebanyak Rp300.000.000 (tiga
ratus juta rupiah) dan juga sembako untuk keluarga korban sebagai bentuk
solidaritas dan kepedulian terhadap musibah kemanusiaan yang terjadi.
“Ini adalah amanah umat yang harus kami salurkan kepada
mereka yang paling membutuhkan. Kami berharap santunan ini bisa meringankan
beban keluarga korban yang tengah berduka,” ujar Ali Khosim saat penyaluran
bantuan di lokasi.
Penyaluran dilaksanakan dua hari dari hari Sabtu sampai Minggu.
Tidak hanya BAZNAS Jabar, penyaluran ini juga dilakukan secara bersama-sama
dengan BAZNAS Kabupaten Cirebon dan Pemda Kabupaten Cirebon yang diwakili oleh
Wakil Bupati Cirebon.
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman menyampaikan
ucapan terima kasih setinggi-setingginya atas perhatian Pemprov Jawa Barat dan
BAZNAS Jabar kepada masyarakat Cirebon yang sedang tertimpa musibah
“Terima kasih setinggi-tingginya saya ucapkan kepada BAZNAS
Jabar dan Pemprov Jawa Barat yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat
kami yang ditimpa musibah melalui pemberian santunan ini yang tentu akan sangat
bermanfaat untuk keluarga korban longsor,” ujar Agus.
Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) merilis hasil analisis penyebab bencana. Kepala Badan
Geologi, M. Wafid, menjelaskan bahwa
longsor dipicu oleh beberapa faktor yang saling berkaitan, antara lain
kemiringan lereng tebing yang sangat terjal (lebih dari 45 derajat), kondisi
tanah pelapukan dan litologi batuan yang labil, serta aktivitas penambangan
terbuka dengan teknik undercutting di area tersebut.
“Gerakan tanah terjadi di area yang secara geologi memang
rentan dan ditambah lagi dengan metode penambangan yang berisiko tinggi,” jelas
Wafid dalam keterangan tertulisnya.
Warga sekitar menyambut baik kehadiran BAZNAS Jabar. Suasana
haru menyelimuti prosesi penyaluran bantuan yang turut dihadiri oleh Sekretaris
Pemprov Jabar, Pemda Kabupaten Cirebon, aparatur desa, relawan dan sejumlah
keluarga korban. (ay)

Tidak ada komentar