Kang Asmul: DPRD Tampung Usulan Masyarakat Terkait Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara
Ket Foto: Ketua
DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, S.H., menjadi nara sumber pada acara
talkshow OPSI PRFM terkait usulan reaktivasi Bandara Husein Sastranegara, di
Studio PRFM Bandung, Rabu, 3 Juli 2025. Ridhwan/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, GEMA1.COM - Ketua
DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, S.H., menjadi nara sumber pada acara
talkshow OPSI PRFM terkait usulan reaktivasi Bandara Husein Sastranegara, di
Studio PRFM Bandung, Rabu, 3 Juli 2025.
Pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kota Bandung yang akrab
disapa Kang Asmul itu pun menjelaskan bahwa usulan reaktivasi Bandara Husein
Sastranegara bukan hanya didasari oleh semangat Wali Kota Bandung, Muhammad
Farhan yang disampaikan kepada publik akhir-akhir ini. Akan tetapi hal tersebut
pun telah disampaikan melalui aspirasi masyarakat sejak lama kepada DPRD Kota
Bandung.
"Terkait hal ini sebetulnya kami di DPRD Kota Bandung
sejak jauh-jauh hari telah menerima banyak aspirasi dari masyarakat. Banyak
yang menyampaikan katanya sejak Bandara Husein Sastranegara tidak beroperasi,
yang mau ke daerah lain atau ke Kota Bandung, jadi kesulitan karena harus
melalui Bandara Kertajati yang jaraknya cukup jauh atau pun Bandara Halim
Perdana Perdanakusuma yang harus naik turun moda transportasi lain terlebih
dulu," ujarnya.
Oleh karena itu, seiring banyaknya aspirasi masyarakat maka
usulan reaktivasi Bandara Husein Sastranegara pun menjadi salah satu perhatian
DPRD Kota Bandung.
Terlebih hal tersebut pun mendapat respons positif dari Wali
Kota Bandung, yang ingin segera melakukan percepatan reaktivasi Bandara yang
berlokasi di Kecamatan Cicendo tersebut.
"Keinginan mereaktivasi Bandara Husein Sastranegara ini
menjadi semangat bersama dari Pemerintahan Kota Bandung, mudah-mudahan bisa
segera terwujud. Namun tentu saja kami berharap, hal ini tidak menyaingi atau
mengganggu apapun yang menjadi rencana awal dari keberadaan Bandara Kertajati,
Bandara Halim Perdanakusuma, maupun Bandara Soekarno-Hatta," ucapnya.
Kang Asmul menambahkan, aspirasi yang disampaikan kepada
DPRD Kota Bandung terkait harapan reaktivasi Bandara Husein Sastranegara, bukan
hanya berasal dari masyarakat Kota Bandung, namun juga para wisatawan mancanegara
yang memiliki keinginan berkunjung ke Kota Bandung.
Bahkan hal tersebut, secara tidak langsung bukan hanya
menyebabkan terjadinya kehilangan momentum dan potensi kunjungan wisata. Tetapi
juga berdampak pada penurunan pendapatan daerah Kota Bandung dari sektor
pariwisata dan juga perputaran ekonomi masyarakat yang selama ini memanfaatkan
keberadaan dari Bandara Husein Sastranegara.
Kewenangan
Kementerian Perhubungan
Meski demikian, Kang Asmul menegaskan, reaktivasi Bandara
Husein Sastranegara tidak bisa diputuskan secara sepihak oleh Pemerintah Kota
Bandung, karena kewenangan tersebut merupakan kebijakan dari pemerintah pusat,
dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan.
"Karena ini merupakan dan berada di kebijakan
Kementerian Perhubungan, maka saya dorongnya harus dari berbagai sisi dan
adanya kajian yang lebih komperhensif. Misalnya berapa banyak jumlah pengguna
dari penerbangan ini, bagaimana kesiapan fasilitas pendukung menuju dari dari
bandara tersebut, ketersediaan tempat parkir yang memadai dan lainnya. Sehingga
ketika bandara diusulkan kembali di aktivasi betul-betul punya dampak
menyeluruh yang lebih positif dari sebelumnya," tutur Asmul.
Kang Asmul pun menyambut positif langkah awal rekativasi
Bandara Husein Sastranegara dengan dilakukannya penerbangan perdana dari
maskapai Susi Air dengan rute Bandung-Yogyakarta dan sebaliknya, melalui
Bandara Husein Sastranegara-Bandara Adi Sucipto.
Serta Bandung-Jakarta, melalui Bandara Husein Sastranegara
menuju Bandara Halim Perdanakesuma dan sebaliknya. Kemudian
Bandung-Pangandaran, melalui Bandara Husein Sastranegara menuju Bandara
Nusawiru Cijulang dan sebaliknya.
Melalui hal tersebut, diharapkan akan berdampak pada permintaan
penerbangan dari maskapai lain, baik tujuan penerbangan domestik maupun
internasional seperti sebelumnya.
"Hari ini saya sangat bahagia dan surprise sekali
karena penerbangan Susi Air ini merupakan penerbangan perdana dari Bandara Adi
Sucipto, Kota Yogyakarta ke Bandara Husein Satranegara, Kota Bandung. Apalagi
penerbangan perdana ini turut disaksikan langsung oleh Bapak Gubernur Jawa
Barat, Bapak Wali Kota Bandung, dan Ibu Susi Pudjiastuti, sehingga ini menjadi
pintu awal untuk menunjukan Bandara Husein Sastranegara ini telah siap untuk
dilakukan reaktivasi," ucapnya.
Kang Asmul pun berharap, dengan hadirnya rute-rute
penerbangan dari maskapai Susi Air tersebut dari dan menuju Bandara Husein
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sehingga dengan besarnya animo pengguna,
akan membuka peluang bagi maskapai lainnya, untuk juga turut hadir di Bandara
Husein Sastranegara.
"Dengan dibukanya kembali rute penerbangan dari Bandara Adi Sucipto ke Bandara Husein Sastranegara hari ini merupakan angin segar bagi kita semua. Maka ayolah kita manfaatkan hadirnya layanan penerbangan ini, baik itu yang mau ke Jakarta, ke Yogyakarta, maupun ke Pangandaran dengan menggunakan Susi Air. Selain itu tentunya mari kita sama-sama perkuat komunikasi antar pemerintahan dan lintas sektor, sehingga apa yang kita harapkan dapat terlaksana dengan baik," jelas Kang Asmul. (ay)

Tidak ada komentar