Pemkot Bandung Siapkan Rehabilitasi 1.775 Rumah Tak Layak Huni
BANDUNG, GEMA1.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendorong
program rehabilitasi rumah tidak layak huni (Rutilahu) pada tahun 2025. Program
ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak
bagi masyarakat, khususnya warga berpenghasilan rendah.
Wali Kota
Bandung, Muhammad Farhan, meninjau
langsung salah satu rumah penerima bantuan Rutilahu di RW 08, Kelurahan
Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Sabtu 28 Juni 2025.
Dalam
kunjungan tersebut, Farhan menyampaikan, program ini bukan sekadar bantuan
sosial, tetapi stimulus untuk mendorong kemandirian warga dalam memperbaiki
rumahnya.
“Bantuan ini
kami berikan dalam bentuk bahan bangunan dan sebagian berupa uang upah kerja.
Nilainya sekitar Rp25 juta per rumah, termasuk pajak. Warga yang menerima
bantuan ini bisa mengelola sendiri pengerjaannya secara gotong royong. Ini
adalah bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Farhan.
Ia
menjelaskan, program ini hadir untuk memberdayakan warga, bukan menggantikan
peran mereka sepenuhnya. "Kita bantu sebagian, sisanya warga yang
lanjutkan. Harapannya, warga makin mandiri dan merasa memiliki hasil perbaikannya,"
tutur Farhan.
Sementara
itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Rizky Kusrulyadi menjelaskan, bantuan
Rutilahu dari APBD ini telah menyasar 690 dari 1.775 rumah hingga pertengahan
2025.
“Sampai
bulan Juni ini, sekitar 690 rumah telah selesai diperbaiki. Total unit
Rutilahu-nya 1.775 unit tersebar di 30 kecamatan,” ungkap Rizky.
Ia
menjelaskan, setiap unit mendapatkan bantuan sebesar Rp25 juta yang terdiri
dari:
* Komponen
bahan bangunan,
* Komponen
upah kerja sebesar kurang lebih Rp2,5 juta,
* Dan
sisanya untuk pajak (PPN dan PPh).
Sebelum
bantuan diberikan, rumah-rumah penerima diverifikasi terlebih dahulu oleh tim
teknis agar tepat sasaran dan sesuai dengan kriteria.
“Rumah yang
dibantu harus milik pribadi dan memiliki sertifikat. Bantuan tidak dalam bentuk
uang tunai, tetapi berupa bahan dan upah untuk memastikan digunakan sesuai
tujuan,” jelas Rizky.
Untuk
diketahui, selain bantuan dari APBD, di Kota Bandung juga terdapat program
serupa hasil kolaborasi dengan lembaga sosial Buddha Tzu Chi.
Dalam
program ini, sebanyak 500 rumah akan mendapatkan bantuan rehabilitasi. Untuk
tahap pertama, pembangunan akan dilakukan pada 100 rumah.
Perbedaannya,
dalam program Buddha Tzu Chi, pembangunan sepenuhnya dilakukan oleh pihak
lembaga. Pemkot Bandung berperan dalam membantu menyusun Rencana Anggaran Biaya
(RAB) serta proses verifikasi teknis.
Adapun Rutilahu yang ditinjau oleh Wali Kota di Hegarmanah kali ini merupakan bagian dari program Pemerintah Kota Bandung, sepenuhnya dibiayai oleh APBD, dan dirancang untuk mendorong partisipasi serta kemandirian warga dalam menciptakan hunian yang lebih layak. (ay)

Tidak ada komentar