Sora Wanodja Nusantara Gelar Pertunjukan Musik Berkarakter Budaya
BANDUNG, GEMA1.COM - Tawa, alunan dawai dan gemerlap wastra Nusantara
berpadu di Pendopo Wali Kota Bandung, Sabtu 26 April 2025.
Pagi itu,
komunitas perempuan Sora Wanodja Bandung dan Petik Cantik Nusantara (PCN) dari
Yogyakarta mempersembahkan acara bertajuk Sora Wanodja Nusantara, sebuah
perayaan seni yang merangkul musik, budaya dan solidaritas perempuan.
Tak sekadar
pertunjukan musik, acara ini adalah ruang perjumpaan antar perempuan lintas
daerah yang menyuarakan kecintaan mereka terhadap tenun, musik dawai seperti
ukulele dan biola, serta kekayaan wastra tanah air.
Sekitar 150
tamu dari berbagai komunitas sosial, pelestari budaya, hingga pencinta busana
etnik hadir dalam suasana hangat dan penuh semangat.
Ketua TPP
PKK Kota Bandung Aryatri Benarto Farhan,
yang akrab disapa Teh Aya, tampil memainkan ukulele bersama rekan-rekan dari
komunitas Sora Wanodja.
Teh Aya
mengenang awal mula perkenalannya dengan komunitas ini yang ia temui saat
mendampingi suaminya berkampanye di Bandung.
“Awalnya
saya diajak latihan ukulele sambil pakai kebaya setiap Rabu. Dari situ saya
bertemu para ibu-ibu yang punya passion besar terhadap budaya dan seni. Saya
merasa sangat diterima dan tumbuh bersama mereka,” ceritanya.
Sora Wanodja
adalah kelompok perempuan yang menjadikan musik dawai dan nyanyian sebagai
medium untuk melestarikan budaya. Mereka tampil mengenakan wastra Nusantara
sebagai bentuk cinta pada kekayaan lokal, khususnya tenun dan kain tradisional
Jawa Barat.
Di sisi
lain, PCN Yogyakarta juga membawa semangat serupa. Komunitas ini tumbuh dari
gerakan Perempuan Berkebaya Indonesia dan kini aktif mempromosikan budaya lewat
alat musik tradisional dan pakaian kebaya.
Sora Wanodja
Nusantara dirancang untuk menjadi agenda tahunan, memperluas dampaknya dalam
pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan perempuan melalui seni.
“Jangan
pernah berpisah ya, ibu-ibu. Kita terus bertahan, solid dan setia pada semangat
awal kita memulai Sora Wanodja ini,” ucapnya.
Masih dalam
suasana Hari Kartini, Teh Aya pun memberikan pesan kepada para hadirin yang
hadir.“Jangan berhenti belajar, berkarya dan menjadi inspirasi bagi sesama
perempuan," ungkapnya.
Selain
kolaborasi musik, acara ini juga menampilkan segmen “Selayang Pandang Tenun
Jawa Barat” serta peragaan busana dari Tenun Rio dan Tenun Evi.
Ketua
pelaksana, Novianty Kasoem menyebut
acara ini sebagai langkah membangun sinergi antara pemerintah daerah, pelaku
industri tekstil tenun, UMKM, desainer, serta sponsor dalam mendukung promosi
produk unggulan daerah, khususnya produk-produk dari Jawa Barat.
“Tujuan kami
bukan cuma tampil, tapi membangun jejaring yang kuat untuk mempromosikan produk
unggulan Jawa Barat melalui pendekatan budaya,” ungkap Novi.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri pula oleh Ketua Bidang 1 TP PKK Kota Bandung, Fitriana Dewi Erwin dan Ketua DWP Kota Bandung, Dewi Pertiwi Zulkarnain. (ay)

Tidak ada komentar