PEMDES BELENDUNG DAN MASYARAKAT KECEWA PERMINTAAN SOSIALISASI DIABAIKAN PENGEMBANG GRAND LESTARI.

Gema1.com- Kepala Desa Belendung dan warga masyarakat sekitar pembangunan perumahan Grand Lestari kecewa pasalnya surat permohonan permintaan sosialisasi yang dilayangkan oleh ketua lingkungan terdekat dan surat resmi dari Pemerintah Desa Belendung pun ironis tidak pernah direspond, oleh pihak management PT. Santosa. Untuk menindaklanjuti harapan dan tuntutan warga, maka pihak Pemdes Belendung akan segera melaporkan kejadian tersebut ke Bupati Subang.

Menganggapi hal tersebut, menurut Hartono Kepala Desa Belendung, membenarkan bahwa surat permintaan sosialisasi yang disampaikan lingkungan maupun surat undangan resmi pada 25 Agustus 2025 lalu yang resmi dilayangkan Pemerintah Desa Belendung Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang kepada PT. Santosa salah satu perusahan pengembang perumahan Grand Lestari yang berlokasi dilingkungan RW 06 Desa Belendung, namun ironis tidak kunjung mendapat respond dari pihak perusahaan. Karena merasa keberadaan Pemdes tidak dihargai oleh pihak perusahaan maka Kades Belendung akan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Bupati Subang.

"Mereka membangun diwilayah Belendung, sudah sepantasnya perusahaan menghargai Pemerintahan Desa setempat dan warga sekitar. Apalagi yang diminta warga hanya ingin ada sosialisasi karena dari awal pembangunan belum pernah ada kegiatan tersebut.  Wajar jika warga ingin tau dan takut akses pertaniannya terganggu dan wajar pula jika warga mohon diperdayakan dalam proses pembangunan tersebut". Ungkap Hartono, Rabu, 8/12/2025.

Sementara itu Ketua RW 06, H. Dedi membenarkan bahwa atas dasar permintaan warga masyarakat dilingkungan RW 06 dan 08 telah mengirim surat kepada pihak perusahaan, yang intinya agar dilaksanakan sosialisasi kepada warga sekitar untuk menjelaskan rencana yang akan dilakukan perusahaan, termasuk koordinasi atas dampak kegiatan pembangunan terhadap lingkungan. Namun sepertinya adapun ada yang datang utusan dari perusahaan hanya sifatnya menampung, tapi sampai saat ini belum ada jawaban baik lisan maupun tertulis. Apalagi kegiatan sosialisasi yang perlu dan sepantasnya dilakukan oleh pihak perusahaan.

"Warga kami hanya ingin penjelasan karena diwilayah tersebut masih ada areal pertanian alias sawah dan mereka takut terkena dampak apa lagi saat ini hampir semua areal perumahan sudah dibenteng. Dan wajar bila warga kami bukan hanya menjadi penonton, tapi warga pun ingin diperdayakan untuk mencari nafkah pada kegiatan pembangunnya". Ujar H. Dedi

Ditempat terpisah H. Beni salah seorang tokoh masyarakat dilingkungan RW 06 sepengetahuannya Pembangunan yang saat ini katanya untuk perumahan Grand Lestari tersebut sebenarnya masih membingungkan warga. Karena dulu ketika dirinya menjabat sebagai anggota BPD Desa Belendung, kami menuntut janji PT. TKG Taekwang Indonesia, yang tercantum dalam UKL/UPL bahwa pihak perusahaan akan membuat akses jalan ke wilayah Belendung. 

Namun saat ini muncul pengembang perumahan Grand Lestari, yang baru katanya jalan perumahan yang saat ini mau dibangun akan menjadi akses keluar masuk sebagian karyawan PT. TKG Taekwang Indonesia. Maka wajar jika saat ini masyarakat mempertanyakan apakah itu jalan umum atau jalan khusus untuk perumahan. Dan wajar pula bila warga masyarakat saat ini mengharapkan adanya sosialisasi baik itu dari PT. TKG Taekwang Indonesia, maupun dari PT. Santosa.

"Dan wajar jika warga menuntut sosialisasi, karena disetiap pembangunan fungsi sosial tanah perlu diperhatikan, apalagi disitu masih ada areal pesawahan, bahkan kalau tidak salah disekitar itu dulu masih ada areal Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD). Dan tentunya perlu difasilitasi akses untuk kepentingan masyarakat seperti pertanian". Ungkap H. Beni. (Sony)